4/27/2009

AKAR

Akar adalah salah satu bagian pada tumbuhan. Dimana akar merupakan bagian pokok yang nomer ke 3 (tiga) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Pada tumbuhan akar mempunyai tugas untuk :

a. Memperkuat berdirinya tumbuhan

b. Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan

c. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air dari dalam tanah

d. Agarpun dapat digunakan sebagai tempat untuk penimbunan makanan.


Akar biasanya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya

b. Tidak berbuku-buku

c. Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus ke tanah

d. Warnanya tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan

e. Tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibanding dengan batang


Adapun bagian-bagian akar sebagai berikut :

a. Leher akar atau pangkal akar (collum) yaitu bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang

b. Ujung akar (apex radicis) bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan

c. Batang akar (corpus radicis) bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya

d. Cabang-cabang akar (radix lateralis) yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang tetapi keluar dari akar pokok dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.

e. Serabut akar (fibrilla radicalis) cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut

f. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis) yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit akar yang panjang. Rambut-rambut akar merupakan bagian yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terdapat pada bagain ujung akarnya saja. Jika akar bertambah panjang, rambut-rambut akar yang paling jauh dengan ujung akan mati, tetapi dekat dengan ujungnya diganti dengan yang baru.

g. Tudung akar (calyptra) yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah. Tudung akar fungsinya sebagai pelindung ujung akar dalam menembus tanah.


Akar lembaga sudah ada sejak tumbuhan masih kecil. Selanjutnya jika biji sudah berkembang menjadi dewasa, akar lembaga dapat memperlihatkan perkembangan yang berbeda. Dimana akar lembaga yaitu calon akar yang terdapat dalam bentuk lembaga dalam biji. Perbedaan itu dibedakan menjadi 2 (dua) macam :

a. Sistem akar tunggang

Akar tunggang adalah akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar tunggang hanya kita jumpai kalau tumbuhan ditanam dari biji. Walaupun dari golongan biji belah (dycotiledone) suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang. Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan dalam :

· Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit cabang, dan jika ada cabang-cabangnya biasanya terdiri atas akar-akar yang halus berbentuk halus. Akar tunggang yang bersifat demikian seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan lalu mempunyai bentuk yang istimewa misalnya :

1. Berbentuk sebagai tombak, pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan.

2. Berbentuk gasing, pangkal akar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing.

3. Berbentuk benang, jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang.

· Akar tunggang yang bercabang. Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak dab cabang-cabang bercabang lagi sehingga dapat memberi kekuatan yang besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas hingga dapat diserap air.

b. Sistem akar serabut

Yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semunya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut. Mengenai akar-akar pada sistem akar serabut dapat dikemukakan hal-hal seperti berikut :

· Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang. Misalnya pada padi.

· Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang. Misalnya pohon kelapa.

· Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan, masing-masing tidak banyak memperlihatkan percabangan. Misalnya pada pandan.


Berhubungan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus, misalnya:

a. Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-bagian tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya, akar gantung dapat amat panjang. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara dan seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air/udara yang disebut velamen. Tetapi setelah mencapai tanah, bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makanan dari tanah.

b. Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium) yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya seperti pada benalu. Dapat pula hanya merupakan akar-akar yang pendek yang melekat pada tuan rumahnya tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan seperti endak-endak cacing.

c. Akar pelekat (cirrhus radicalis), akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja misalnya pada vanili.

d. Akar nafas (pneumatophora) yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan karena tumbuhan ini biasanya hidup di tempat-tempat yang di dalam tanah sangat kekurangan oksigen.

e. Akar tunggang yaitu akar-akar yang tumbuha dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah karena batang tumbuhan yang mempunyai akar demikian ini terdapat di atas tanah atau air.

f. Akar lutu yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagaian akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam tanah sehingga membentuk gambaran sebagai lutut yang dibengkokkan.

g. Akar banir yaitu akar yang berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar.

[+/-] Selengkapnya...

BATANG

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Adapun sifat-sifat batang yaitu :

a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf yaitu dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.

b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.

c. Tumbuhnya biasanya ke atas, manuju cahaya atau matahari.

d. Selalu bertambah panjang di ujungnya.

e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.

f. Umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang umurnya pendek.

g. Dapat menghasilkan bagian-bagian lain.


Bentuk Batang

Tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang. Tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal sampai ke ujung boleh dikata tak ada perbedaan besarnya. Hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar, tetapi selanjutnya ke atas tetap sama.


Bentuk cabang dapat dibedakan dalam bermacam-macam yang dilihat pada penampang melintangnya dan dapat dilihat dari sudut bentuk penampang melintangnya, yaitu :

a. Bulat (teres) misalnya bambu dan kelapa

b. Persegi (angularis) :

· Bangun segitiga (triangularis) misalnya batang teki

· Segi empat (quadrangularis) misal batang markisa

c. Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun pula. Batang yang bersifat demikian dinamakan :

· Filokladia (phyllociadium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas, misalnya pada jakang

· Kladodia (cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misalnya sebangsa kaktus


Dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang bermacam-macam. Kita dapat membedakan permukaan batang yang :

a. Licin (laevis), misalnya batang jagung

b. Berusuk (costatus), jika pada permukaanya terdapat rigi-rigi yang membujur, misalnya iler

c. Beralur (sulcatus), jika membujur batang terdapat alur-alur yang jelas, misalnya pada Cereus perivianusI

d. Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi tetapi pada sudut-sudutnya terdapat pelebaran yang tipis, misalnya pada ubi dan markisah

e. Berambut (pilosus) seperti misalnya pada tembakau

f. Berduri (spinosus) misalnya pada mawar

g. Memperlihatkan bekas-bekas daun, misalnya pada pepaya dan kelapa

h. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, misalnya nangka dan keluwih

i. Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sengon

j. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak seperti pada jambu biji dan pohon kayu putih.


Arah Tumbuh Batang

Batang pada umumnya tumbuh tumbuh ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang yang tumbuhnya :

a. Tegak lurus (erectus) yaitu jika arahnya lurus ke atas, misalnya pepaya

b. Menggantung (dependens, pendulus) ini tentu saja hanya mungkin untuk tumbuh-tumbuhan yang tumbuhnya dilereng-lereng atau tepi jurang, misalnya Zebrina pendula Schnitzl

c. Berbaring (humifusus, jika batang terletak pada permukaan tanah, hanya ujungnya saja yang sedikit membengkok ke atas, misalnya pada semangka

d. Menjalar atau merayap (repens), batang berbaring tetapi dari buku-bukunya keluar akar-akar, misalnya batang ubi jalar

e. Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang seperti hendak berbaring tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas, misalnya pada kacang tanah

f. Menggangguk (nutans), batang tumbuh tegak lurus ke atastetapi ujungnya lalu membengkok kembali ke bawah, misalnya pada bunga matahari

g. Memanjat (scandens), yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan mpenunjang. Penunjang dapat berupa benda mati ataupun tumbuhan lain, misalnya :

· Akar pelekat contohnya sirih

· Akar pembelit misalnya panili

· Daun pembelit atau sulur daun misalnya kembang sungsang

· Tangkai pembelit misalnya pada kapri

· Duri misalnya mawar

· Daun duri misalnya rotan

· Kait misalnya gambir

h. Membelit (volubilis), jika batang naik ke atas dengan menggunakan penunjang seperti batang yang memanjat, akan tetapi tidak dipergunakan alat-alat yang khusus, melainkan batangnya sendiri naik dengan melilit penunjangnya.

[+/-] Selengkapnya...

 
2009 Teknologi Benih