4/27/2009

BATANG

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Adapun sifat-sifat batang yaitu :

a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf yaitu dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.

b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.

c. Tumbuhnya biasanya ke atas, manuju cahaya atau matahari.

d. Selalu bertambah panjang di ujungnya.

e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.

f. Umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang umurnya pendek.

g. Dapat menghasilkan bagian-bagian lain.


Bentuk Batang

Tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang. Tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal sampai ke ujung boleh dikata tak ada perbedaan besarnya. Hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar, tetapi selanjutnya ke atas tetap sama.


Bentuk cabang dapat dibedakan dalam bermacam-macam yang dilihat pada penampang melintangnya dan dapat dilihat dari sudut bentuk penampang melintangnya, yaitu :

a. Bulat (teres) misalnya bambu dan kelapa

b. Persegi (angularis) :

· Bangun segitiga (triangularis) misalnya batang teki

· Segi empat (quadrangularis) misal batang markisa

c. Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun pula. Batang yang bersifat demikian dinamakan :

· Filokladia (phyllociadium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas, misalnya pada jakang

· Kladodia (cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misalnya sebangsa kaktus


Dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang bermacam-macam. Kita dapat membedakan permukaan batang yang :

a. Licin (laevis), misalnya batang jagung

b. Berusuk (costatus), jika pada permukaanya terdapat rigi-rigi yang membujur, misalnya iler

c. Beralur (sulcatus), jika membujur batang terdapat alur-alur yang jelas, misalnya pada Cereus perivianusI

d. Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi tetapi pada sudut-sudutnya terdapat pelebaran yang tipis, misalnya pada ubi dan markisah

e. Berambut (pilosus) seperti misalnya pada tembakau

f. Berduri (spinosus) misalnya pada mawar

g. Memperlihatkan bekas-bekas daun, misalnya pada pepaya dan kelapa

h. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, misalnya nangka dan keluwih

i. Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sengon

j. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak seperti pada jambu biji dan pohon kayu putih.


Arah Tumbuh Batang

Batang pada umumnya tumbuh tumbuh ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang yang tumbuhnya :

a. Tegak lurus (erectus) yaitu jika arahnya lurus ke atas, misalnya pepaya

b. Menggantung (dependens, pendulus) ini tentu saja hanya mungkin untuk tumbuh-tumbuhan yang tumbuhnya dilereng-lereng atau tepi jurang, misalnya Zebrina pendula Schnitzl

c. Berbaring (humifusus, jika batang terletak pada permukaan tanah, hanya ujungnya saja yang sedikit membengkok ke atas, misalnya pada semangka

d. Menjalar atau merayap (repens), batang berbaring tetapi dari buku-bukunya keluar akar-akar, misalnya batang ubi jalar

e. Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang seperti hendak berbaring tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas, misalnya pada kacang tanah

f. Menggangguk (nutans), batang tumbuh tegak lurus ke atastetapi ujungnya lalu membengkok kembali ke bawah, misalnya pada bunga matahari

g. Memanjat (scandens), yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan mpenunjang. Penunjang dapat berupa benda mati ataupun tumbuhan lain, misalnya :

· Akar pelekat contohnya sirih

· Akar pembelit misalnya panili

· Daun pembelit atau sulur daun misalnya kembang sungsang

· Tangkai pembelit misalnya pada kapri

· Duri misalnya mawar

· Daun duri misalnya rotan

· Kait misalnya gambir

h. Membelit (volubilis), jika batang naik ke atas dengan menggunakan penunjang seperti batang yang memanjat, akan tetapi tidak dipergunakan alat-alat yang khusus, melainkan batangnya sendiri naik dengan melilit penunjangnya.

2 komentar:

  1. Postingnya diisi lagi dong nenk. Yang smangat ya!!!!!!

    BalasHapus
  2. bisa kasih contoh tumbuhan yang batangnya bersifat aktinomorf?

    BalasHapus

 
2009 Teknologi Benih